Harus dibedakan dulu apa itu falsafah, apa itu ideologi. Falsafah adalah sumber, maka ideologi adalah hasil sublimasi falsafah itu, falsafah yang disederhanakan dan ditelurkan dalam bentuk uu atau konstitusi disebut juga ideologi, ia bersifat tertutup dan ekslusif tergantung sang penafsir.
Tiap presiden RI adalah ideolog pancasila, yang membawa penafsiran masing2 tentang pancasila ini ia kemudian menjadi alat pemukul pengaman kekuasaan berdalih menjalankan pancasila. Artinya falsafah ini tidak suci dari interpretasi
Sejatinya pancasila adalah falsafah, atau acuan bernegara yang terdiri dari lima nilai atau lima sila. Sila ini memiliki nilai yang masih mentah dan bersifat multitafsir. Kemudian datang presiden dari yang pertama hingga yang ke-7, tiap presiden itu mulai menafsirkan nilai falsafah yang masih umum tersebut sesuai kapasitasnya masing² ke dalam uu dan peraturan yang ditafsirkan menurut kemauan mereka, yang kelak digunakan sebagai pengaman legitimasi kekuasaan berdalih pancasilais. Nah falsafah yang ditafsirkan inilah yang disebut sebagai ideologi, ia sudah lengkap karena ideologi hasil modifikasi penafsiran penguasa ybs.
Pertanyaannya pancasila ini ideologi atau falsafah?
Jawabannya bisa dua. Pancasila itu sebagai falsafah manakala digunakan sebagai acuan bernegara stat groundslach. Ia disebut falsafah karena mengandung nilai nilai yang masih bersifat umum dan multitafsir. Begitu sebaliknya pancasila itu adalah juga ideologi manakala ia telah ditelurkan dalam penafsiran seseorang tentang sila² itu tadi. Dan bahayanya karena bersifat khusus maka ia tak bisa diganggu gugat kecuali oleh penguasa. Penguasa itu menjadi pelindung ideologinya tadi.
Berikut Ideologi Presiden RI Sejak Masa Orde Lama :
1. Masa Soekarno (orde lama)
Kebijakan politik yang dilakukan Soekarno pada masa demokrasi terpimpin terkesan otoriter atau bisa dikatakan sudah otoriter. Banyak kebijakan yang ditetapkan bertentangan dengan konstitusi mulai dibubarkannya DPR hasil Pemilu tahun 1955 hingga penetapan Soekarno sebagai presiden seumur hidup. Bahkan Soekarno membuat poros tersendiri dengan menjauh dari politik luar negeri bebas aktif.
a. Munculnya soekarno sebagai penguasa tunggal di indonesia dan mengkonsentrasikan hampir seluruh kekuasaan penyelenggaraan negara republik indonesia.
b. Munculnya TNI terutama angkatan darat sebagai kekuasaan besar dibawah soekarno dalam sistem politik yang dibangun.
c. Munculnya PKI sebagai kekuatan baru dalam perpolitikan ditanah airSebagai suatu rezim otoriter yang berkuasa mendominasi MPRS dan DPR GR, karena presiden sendiri yang mengangkat para anggota MPRS, DPR GR dan para pimpinannya, maka rezim ini tidak mengenal “pertanggungjawaban atau non accountabillity”. Tetapi pada akhir rezim demokrasi terpimpin presiden diharuskan memberi pertanggungjawapab kepada MPRS dan SU MPRS tahun 1966, presiden menyampaikan pidato kepada MPRS.Tetapi pada akhir kekuasaan rezim Demokrasi Terpimpin ini, Presiden diharuskan memberikan pertanggungjawaban kepada MPRS dan SU MPRS tahun 1966, Presiden menyampaikan pidato “NAWAKSARA” dianggap sebagai pertanggungjawaban Presiden kepada MPRS. Oleh pimpinan MPRS pertanggungawaban itu dinilai kurang lengkap, karena itu harus dilengkapi khususnya mengenai sebab sebab terjadinya peristiwa G30.SPKI beserta epilooginya dan kemunduran ekonomi serta akhlak.
√ Era Demokrasi Terpimpin. Pancasila ditafsirkan sebagai demokrasi terpimpin. Di mana ia mengangkat diri sebagai presiden seumur hidup. Ini bertentangan dengan demokrasi pancasila. Karena negara kita tak mengenal absolutisme dan otoritarianisme.
√ Ide Nasakom
Nasakom) adalah konsep politik yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno di Indonesia, serta merupakan ciri khas dari Demokrasi Terpimpin. Rumusan ini mewakili tiga pilar utama yang menjadi kekuatan politik bangsa Indonesia, sejak era pergerakan nasional hingga pasca-kemerdekaan. Kemelut politik dan keamanan dalam negeri yang tak kunjung selesai pada periode 1950-an pun memberikan celah bagi PKI untuk muncul kembali dalam gelanggang politik nasional. seiring berjalannya waktu, PKI mendapat ruang lebih luas karena Presiden RI pertama Soekarno menciptakan Nasakom (nasionalisme, agama, dan komunis). Konsep Nasakom mendapat penentangan dari angkatan darat dan golongan agamais yang amat anti komunis. Sehingga hal tersebut memicu perpecahan dari berbagai kalangan.
Dengan demikian, ajaran Nasakom tidak bisa menjadi ajaran pemersatu bangsa melainkan menjadi pemicu perpecahan di berbagai kalangan.
Di masa ini, Pancasila ditafsirkan sebagai peleburan 3 komponen yang saling berkaitan, yaitu nasionalis, agama, komunis. Sehingga terjadilah intrik politik perebutan kekuasaan kotor, di mana PKI berhasil mendapatkan tempat di hati preaiden. Terbukti pki menjadi partai pemenang pemilu dan mayoritas di parlemen. Ide nasakom ini sangat riskan dan bertentangan dengan pancasila karena tiga komaponen ini sebenernya saling bertentangan, di mana komunis tidak butuh campur tangan agama dalam berpolitik, karena dianggap menghambat pengelolaan negara. Pleburan 3 faksi yang awalnya diharap sebagai pemersatu justru jadi pemicu perpecahan.
Pemerhati isu sosial politik, alumnus magister STKIP Arrahmaniyaj Depok