Gardanews.my.id - Dalam menjalin dan mewujudkan hubungan rumah tangga yang sakinah, banyak ilmu yang harus dipelajari oleh pasangan suami istri.
Salah satunya adalah tentang *Gharizah al-baqa'*. Apa itu Gharizah al-baqa'? Gharizah al-baqa' adalah naluri mempertahankan diri pada seseorang yang merasa ingin diakui, ingin dihargai.
Naluri ini dimiliki oleh semua manusia, apapun latar belakangnya, tua, muda, miskin atau kaya.
Naluri ini seringkali muncul dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya dalam berumah tangga. Suami merasa sudah bekerja seharian diluar rumah sehingga dia tidak mau diganggu lagi dengan urusan-urusan rumah, sebaliknya istri merasa dari pagi hingga malam tak pernah henti-hentinya mengerjakan tugas rumah.
Jika dalam rumah tangga rasa "merasa dan dianggap" ini selalu mendominasi pada diri dan tak bisa terkendali, maka konflik antara pasangan suami istri bisa tak terbendung lagi.
Untuk itulah pentingnya dalam mengetahui sifat dari *Gharizah al-baqa'*. Apa saja itu?
1. Gharizah al-baqa' tidak akan muncul jika tidak ada rangsangan eksternal
2. Gharizah al-baqa' tidak menyebabkan kematian tapi menimbulkan perasaan gundah, resah serta gelisah.
3. Gharizah al-baqa' tidak bisa dimusnahkan namun bisa diarahkan dan dikendalikan dengan akal
Jika sifat ini sudah kita pahami, maka kita tahu bahwa kita tidak bisa menghindari naluri ini, tapi kita memiliki kesempatan untuk dapat mengendalikannya. Cara mengendalikannya adalah
1. Ikhlas, melakukan sesuatu karena Allah. Bukan karena mengharapkan pujian dari manusia.
2. Jangan pernah dibawah kealam rasa (baper) tapi bawalah ke alam pikiran (logic). Hal yang sepele akan menjadi permasalahan besar jika menggunakan perasaan, untuk itu manusia diberikan Allah akal agar bisa mengendalikannya.
3. Perbanyak istighfar
4. Perbanyak mengingat mati
Dengan memahami ilmu-ilmu ini semoga bisa membuat rumah tangga kita menjadi keluarga yang sakinah dan dirindukan surga.
Sekian dari saya, semoga bermanfaat.
Terkait:
Tasawuf Al-Ghazali, ajaran tasawuf Al-Ghazali, metode tasawuf Al-Ghazali, pemikiran tasawuf Al-Ghazali, konsep tasawuf Al-Ghazali, studi tasawuf Al-Ghazali