Ticker

6/recent/ticker-posts

Indonesia dalam Rekayasa Kehidupan|Resensi|Komjen Pol.Drs.Dharma Pangrekun M.M., M.H

Komjen Pol.Drs.Dharma Pangrekun M.M., M.H
Setelah Indonesia merdeka, penjajahan militer dan politik memang sudah hengkang dari Tanah Air. Namun penjajahan ekonomi dan budaya balik kembali dalam wajah Ã’globalisasi modernÓ. Rezim globalisasi sekarang memang tidak membawa tank dan tentara untuk menguasai negara-negara dunia ketiga. Mereka datang justru dengan misi mengajak negara berkembang mengalami kemajuan sebagaimana negara-negara maju.  Tonton Videonya !!

Dengan berkedok membawa misi peradaban (civilizing mission), rezim globalisasi menawarkan peradaban yang menurut mereka lebih beradab dibandingkan kualitas hidup yang ada di negara-negara berkembang. Padahal, agendanya tetap sama dengan misi kolonialisme di masa penjajahan dulu. 

 Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Komjen (Pol) Drs. Dharma Pongrekun, M.M., M.H. akan meluncurkan bukunya pada 18 November lalu.

Buku yang berjudul "Indonesia Dalam Rekayasa Kehidupan" tersebut diterbitkan oleh Gramedia Widiasarana Indonesia. 

"Setelah Indonesia merdeka, penjajah militer dan politik memang sudah hengkang dari Tanah Air. Namun, penjajahan ekonomi dan budaya balik kembali dalam wajah 'globalisasi modern'," demikian deskripsi buku tersebut seperti dikutip dari situs web Gramedia. 

"Rezim globalisasi sekarang memang tidak membawa tank dan tentara untuk menguasai negara-negara dunia ketiga."

"Mereka datang justru dengan misi mengajak negara berkembang berkembang mengalami kemajuan sebagaimana negara-negara maju."

"Dengan berkedok membawa misi peradaban (civilizing mission), rezim globalisasi menawarkan peradaban yang menurut mereka lebih beradab dibandingakan kualitas hidup yang ada di negara-negara berkembang. Padahal, agendanya tetap sama dengan misi kolonialisme di masa penjajahan dulu," demikian pengantar dari buku tersebut.

Saat ini buku setebal 168 halaman itu telah bisa dipesan di Gramedia online dengan harga Rp 119.000.

Dharma lahir di Palu, Sulawesi Tengah pada 12 Januari 1966. Ia seorang perwira tinggi Polri yang masih aktif, tapi sejak 25 Mei 2018 ditugaskan di BSSN. Sebelum menjabat sebagai wakil kepala BSSN, Dharma adalah Deputi bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN. 


source :cyberthreat